Minggu, 02 Desember 2012

CERPEN 5 (TULISAN)


Cerpen Pendidikan - Orang tua adalah Segalanya


kata kata cinta,kata kata mutiara,kata motivasi,pidato singkat,berita bola,kata kata gombal,kata kata lucu,cerpen pendidikan,cerpen sedih,tutorial blog,zodiak,ramalan bintang,berita terkini,otomotif,kata selamat ulang tahun,kata selamat hari ibu,kata kata galau

Cerpen Pendidikan - Orang tua adalah Segalanya.

Sahabat berikut ini ada Cerpen Pendidikan  dengan judul Orang tua adalah Segalanya. Sahabat tentunya sangat menyayangi orang tua sahabat . Penuh kasih sayang mereka membesarkan kita hingga saat ini sahabat . Nah sahabat dalam cerpen ini banyak pelajaran yang bisa sahabat dapatkan.Semoga cerpen ini bermanfaat untuk kita smua sahabat .

Alkisah tentang seorang anak yang telah sukses. Meeting pun selesai, Irf pun berpamitan dengan para klien dengan mendapatkan hasil yang menggembirakan. Jabat tangan erat menghangatkan pada hiruk pikuk malam yang basah dan pertemuan dengan kliennya pun usai. Seperti biasa, apabila hasil yang di inginkan tercapai, manusia akan tersenyum senang.

Waktu telah menunjuk pukul 12 malam, Irf pun beranjak pulang. Tampak teramat letih karena sejak pagi bekerja tanpa henti menguras pikiran.

Seperti biasa pak Bidin adalah teman setia Irf yang selalu mengantar kemana saja Irf bekerja. Pak Bidin telah bekerja dengan Irf sudah sejak 10 tahun lalu. Tiba- tiba “kemana ya Pak Bidin?” Ucap Irf. “Harusnya dia ada disini, wong parkirannya juga tidak begitu luas.

Dengan rasa penasaran Irf lihat kiri dan ke kanan, Pak Bidin pun tak kunjung keliatan. Sampai akhirnya Irf pun memencet tuts ponselnya.

“Hallo Pak Bidin” Dimana? Kok enggak ada di tempat parkiran?”

“Iya pak maaf, lima menit lagi saya sampai pak” Ucap Pak Bidin yang sepertinya dalam perjalanan menuju ke tempat Irf meeting dengan para kliennya.

Lima belas menit pun berlalu, tak ada terlihat lampu mobilnya Irf masuk ke halaman parkiran. Irf makin kian gelisah tak menentu. Sempat terpikir untuk naik taksi saja pulang ke kantor. Akhirnya Pak Bidin yang di tunggu sejak tadi sudah datang, Irf yang kesal langsung masuk mobil dan karena letih dan lelah bekerja ditambah lamanya menunggu, hampir saja Irf menumpahkan kekesalannya kepada Pak Bidin, bila Pak Bidin tak segera menyambut dengan senyum dan permintaan maaf.

Saat Irf menghidupkan radio mobil, matanya menoleh ke sesuatu yang dibungkus dengan pastik berwarna hitam. Dan ternyata sebuah plastic inilah yang membuat Pak Bidin datang terlambat. Tercium bau seperti Nasi Ayam kuah yang menusuk hidung dari bungkus plastik tersebut.

"Nasi Ayam ini buat ibu saya pak, tapi ngantrinya lama banget,

maaf ya pak," kata Pak Bidin sekali lagi.

“Ibu saya sudah tua dan sangat susah menemukan selera makannya. Nah, biasanya dengan menu nasi ayam ini dia mau makan pak dan biasanya lahap," cerita Pak Bidin tentang Si Sang Ibu yang kini tersisa dan Ayahnya sudah lama wafat. Ibu dan ayah mertuanya pun demikian.

Mendengar ceritanya Pak Bidin, pikiran Irf berterbangan entah ke mana-mana. Dan yang pasti, nasi ayam ini jika diletak dalam mobil sudah pasti akan cepat dingin. Sementara perjalanan ini masih cukup panjang. Pertama, Pak Bidin harus mengantarkannya pulang ke rumah. Lalu Pak Bidin kembali ke kantor untuk mengembalikan mobil perusahaan. Nah setelah itu Pak Bidin masih harus menempuh perjalanan belasan kilometer dengan sepeda motornya dan sudah pasti jadi anyep nasi nasi ayam ini.

"AC-nya dimatikan saja Pak Bidin, dingin banget, saya juga pengen merokok."

Dalam hatinya Irf ingin agar nasi ayam yang dibawa Pak Bidin tak begitu dingin. Begitu AC dimatikan , Irf pun membakar rokoknya.

Dalam asap yang tersembur melalui kaca mobil, pikirannya tiba-tiba melayang pada ibunya yang sudah sejak kapan tahun yang berada di sudut kota. Sudah lama dia tidak menyambangi ibunya itu. Entah kesibukan pekerjaan dan berbagai aktivitas yang harus dihadapinya, sering kali kerap membuatnya lupa untuk sekadar mungkin hanya meneleponnya.

Pak Bidin saja, yang penghasilannya pas-pasan bila dibandingkan dirinya, berusaha mati-matian menyisihkan sedikit uang untuk membeli sebungkus nasi ayam. Sedangkan dirinya, apa?!!

Irf nyaris melupakan semuanya tentang ibunya, tentang perempuan yang melahirkan dan membesarkannya dengan segala suka dan dukanya melalui kedua tangan keriput Ibunya. Dan dia tahu, ibunya sangat menyukai goreng pisang dan segelas kopi hangat yang katanya selalu menjadi menu romantis bersama Sudri, Ayahnya Irf. Irf mengambil ponselnya untuk menelepon ibunya. Sayang tak ada jawaban. Kemungkinan sudah tidur. Erfin, Iren dan Indah, ketiga adiknya yang setia menemani ibunya juga pasti terlelap.

Tak lama setelah melewati perempatan jalan, Irf pun menyuruh Pak Bidin menghentikan mobilnya. Padahal jarak menuju ke kantor masih sangat jauh.

"Gini aja pak, pak Bidin langsung saja pulang, bawa saja mobil kantor ini pulang kerumah. Motor Pak Bidin biarkan di titip dikantor. Nanti Pak Bidin kemalaman sampai di rumah, kasian Ibu Pak Bidin menunggunya nanti kelamaan"

Irf memilih untuk meneruskan perjalanan dengan menggunakan taksi. Betapa indahnya hidup Pak Bidin, yang teramat sangat menyayangi ibunya.

Tak lama kemudian, Irf menyetop taksi. Di kursi belakang taksi berwarna kuning itu, perasaan haru, bersalah, rindu bergelojak menjadi satu.

Sebuah janji yang pernah tercatat dalam hatinya, akhir pekan ini dia akan mengunjungi ibunya. Bersama dengan Biyah, putri mungil juga cucu pertama dari keluarga Irf dan Mayarni sang istri tercinta.

Mother : how are you today?Don't worry mom,I'm fine.
Promise me to see you this summer.
This time there will be no delay with Biyan and Mayarni.

*****TRANSLATE IN INDONESIA*****

Ibu : bagaimana kabarmu hari ini ?
Jangan kawatir bu, aku baik-baik saja.
Janjiku untuk melihatmu pagi ini

Sahabatku.......
Seberapa banyak waktu untuk kerja?
Seberapa banyak waktu untuk Orangtua?

Sibukah dengan sejuta aktivitas kerja yang sehingganya membuat lupa akan kehidupan pribadi, kehidupan dimana kamu kecil dirumah.

Segudang aktivitas yang membuat terlena, bahwa dibalik kesuksesan kerja ada mereka yang mendidik, membesarkan, mencari nafkah susah payah demi kesuksesan kita. Sejuta pekerjaan yang membuat kesombongan itu ada, membuat lupa bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa mereka.

Entah apa yang dikejar hingga membuat kita sering lupa siapa diri ini sebelumnya. Diri yang dulu hanya bisa merangkak, hanya bisa menangis, hanya bisa meminta.

Bagi Ayah dan Ibu itu sederhana

Kepada Anak ku
Ingatlah kepada kedua tangan kami.

Terima kasih ibu dan ayah atas perhatianmu kepada kami. kalian adalah sebuah kisah yang tak pernah usai kami ceritakan.

Janganlah pernah kita melupakan orang tua kita yang telah melahirkan kita,merawat kita dari kecil hingga sukses,dan selalu mendoakan setiap mereka solat.Ingat,sesungguhnya sampai kapanpun jasa orang tua kita tak akan dapat kita balas sampai mati pun tidak bisa!Jadi berusahalah semaksimal mungkin untuk membuat orang tua kita bahagia

CERPEN 4 (TULISAN)


Cerpen: Kisah Perjuangan Seorang Ibu


Kisah Perjuangan Seorang Ibu ~ Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.


Perjuangan Ibu

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemoohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapak. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Baby Love.
Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin pada bulan Desember. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Tahun Baru untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Seorang Ibu Sedang Mengantarkan Anaknya ke Sekolah
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.

Ibu Menangis
Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pensiun yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum Tahun Baru, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat itu tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dalam keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”

“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Tahun Baru untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.

“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.
Ibu yang Melahirkan Kita SemuaSeorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 365 hari dalam setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah.

Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah meninggal, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.

When Mother prayed, she found sweet rest,
When Mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on God were stayed,
And God was there when Mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home.
No man is poor who has had a godly mother!

PUISI 5 (TULISAN)


PAHLAWAN TANPA LENCANA

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu

Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau  langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.


GURUKU

Suci dan iklas pemberian mu
Dari kami buta menjadi tau
Suci dan ikhlas pengorbanan mu
tiada ternilai jasa baik mu

Engkau laksana lampu dalam kegelapan
Yang menerangi alam kalbuku
Engkau bagaikan angin
Yang selalu berbisik tentang kebaikan

Namamu selalu bergelora
Dalam hatiku
Jasa dan benih yang engkau tanam
Kini telah tumbuh bersemi

Terpujilah engkau wahai guruku pahlawan hidupku



BINTANG

Kupandang diatas awan ku tau bintang melambai
Ku ulur tangan menggapai tetapi tiada sampai
Ku tau bintang menunggu namun apa dayaku
Ku hanya mampu menatap didalam tatapan sayu

Bintang jangan kau menangis
Bintang jangan kau bersedih
Tiada mampu ku kesana
Walau sudah ku rencana…..bintang……..

Cahayamu  indah menerangi buana
Pesonamu membuat ku bersinar
Gemerlap mu membuatku haru dalam keremangan
Idahmu tiada bandingan

Mendung berarak perlahan
Ingin memisahkan ku dari cahayamu
Ku hanya mampu berdo’a mendung cepat berlalu
Bintang tetap bersinar walaupun jauh dari pandangan.

Record Retention Schedule (KLS:1DB04 Semester II)

Record Retention Schedule

Record Retention Schedule
Andry Herdianto  (30111829)
  JAKARTA | 1DBO4 MANAJEMEN INFORMATIKA
S
ebelum kita masuk kedalam pengertina recrd retention schedule, maka kita ulang sedikit masalah filing yang sudah ditulis pada bulan sebelumnya.
            Dalam FILING kita bicarakan bagaimana cara menyimpan data-data ataupun surat-surat perusahaan yang penting, tanpa melihat batas waktu sebenarnya berapa lama papers tersebut seharusnya disimpan. Untuk itu masalah kapan dan perlukah suatu papers disimpan dan kapan seharusnya surat, data maupun laporan sebaiknya dimusnahkan kita perlu mengetahui apa yang dinamakan  Record Retention Schedule.
            Adapan pengertian Record Retention Schedule menurut FX Soedjadi adalah sebagai berikut :
            Record Retention Schedule adalah suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan, distribusi atauun disposisi dari record untuk menentukan recods yang mana yang perlu tetap disimpan untuk selama-lamanya serta jenis-jenis records yang mana dan dalam jangka waktu berapa lama pula perlu dimusnahkan karena sudah tidak diperlukan lagi.
            Kalau records tersebut setelah dimasukkan kedalam file sudah dimanfaatkan untuk mengatasi masalah atau persoalan-persoalan perusahaan maka records tersebut sudah dapat dimusnahkan.
            Sedangkan yang termasuk kedalam records ini adalah sebagai berikut :
a.       Surat-surat undangan rapat.
b.      Dokumen-dokumen yang bersifat periodic.
c.       Surat-surat keterangan ijin dan sakit.
d.      Surat-surat dinas kecabang perusahaan, dan sebagainya.
Records yang penting
            Yang termasuk records ini adalah catatan-catatan atau laporan-laporan ataupun dokumen-dokumen yang mempunyai waktu penggunaannya dalam jangka waktu yang relative lama, misalnya dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun.
            Yang tergolong ke dalam recods yang penting adalah :
a.       Dokumen-dokumen penjualan.
b.      Laporan-laporan keuangan.
c.       Catatan-catatan pembukaan mengenai penerimaan dan pengeluaran masalah keuangan.
d.      Wesel-wesel tagih, dan sebagainya.
Record yang sangat penting
            Records inilah yang akan disimpan selama-lamanya sampai bangkrutnya perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Karena records ini menyangkut mati-jidupnya perusahaan misalnya menyangkut segi yuridis atau historis berdirinya perusahaan atau instansi tersebut.
PENGGOLONGAN RECORDS
            Penggolongan records ini dilakukan untuk mengatasi masalah dalam melakukan pilihan dan menentukan  kapan suatu records harus dimusnahkan atau disimpan untuk selamanya.
            Adapun penggolongan records menurut FX Soedjadi adalah sebagai berikut :
1.      Records yang tidak penting (nonessential).
2.      Records yang dapat dimanfaatkan (helpful).
3.      Records yang penting (important).
4.      Records yang sangat penting (vital).

 Referensi :
e-book Organisasi dan metode # 

FILING (KLS: 1DB04 Semester II)

     FILING

Andry Herdianto  (30111829)

JAKARTA | 1DBO4 MANAJEMEN INFORMATIKA

Kita berbicara tentang FILING pada kesempatan kali ini. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan FILING itu? Yang pasti ini berbeda dengan Felling yah. Mungkin untuk orang awam masing asing mendengar kata FILING ini. Tapi sebenarnya dalam dunia organisasi atau tepatnya lagi pada perusahaan FILING ini merupakan hal yang sudah lumrah terdengar.
    FILING disini berarti segala kegiatan atau tindakan atau perbuatan yang berhubungan dengan masalah pengumpulan, kasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat-surat, catatan-catatan, perhitungan-perhitungan, grafik-grafik, data ataupun informasi yang lain dan tindakan tersebut dilakukan dengan setepat-tepatya dalam rangka melakukan suatu proses manajemen serta catatan maupun surat tersebut data ditemukan kembali dengan mudah.
    Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa FILING adalah tidak hanya bagaimana melakukan penyimpanan saja tetapi juga yang paling penting adalah bagaimana surat yang disimpan tersebut dapat dengan mudah ditemukan kembali.
Mengapa suatu FILING diperlukan dalam suatu perusahaan?
Pentingnya suatu FILING dilakukan menyangkut :
a.    Dihubungkan dengan bisa tidaknya surat yang disimpan tersebut dipakai dengan mengikuti perubahan diwaktu-waktu yang akan dating baik menyangkut masalah yang berhubungan dengan perencanaan, pengembangan perusahaan, maupun kemajuan-kemajuan dan perubahan organisasi.
b.    Masalah keamanan penempatan FILING yang sebaiknya sewaktu-waktu jika diperlukan dapat denga mudah ditemukan, hal ini sangat penting karena menyangkut dengan proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan perusahaan. Sehingga kecepatan waktu dalam penemuan surat yang dibutuhkan seorang manejer sangat perlu diperhatikan.
c.    FILING merupakan suatu tempat penampungan daya ingatan seorang manajeryang sewaktu-waktu jika diperlukan harus dengan cepat ditemukan. Jangan sampai pada saat ingatan tersebutdiperlukan dalam mengatasi suatu masalah susah ditemukan.
d.    FILING yang dibuat setepat-tepatnya baik pada saat penyimpanan disebut sebagai warkat atau papers.
Papers tersebut antara lain :
-    Surat pembayaran barang.
-    Surat penerimaan barang.
-    Surat hutang.
-    Surat asuransi.
-    Surat penjualan barang.
-    Surat pengiriman barang.
-    Surat-surat administrasi kepegawaian.
-    Surat-surat pembayaran pajak.
-    Surat perjanjian perdagangan.
-    Surat-surat jaminan.
-    Laporan-laporan keuangan perusahaan.
-    Daftar harga-harga bahan-bahan dasar.
-    Dan surat-surat yang lainnya.
Semua surat-surat yang tersebut di atas di samping yang belum termasuk ke dalam surat-surat di atas sangat penting gunanya bagi perusahaan, karena surat-surat di atas tersebut akan memperlancar jalannya operasi perusahaan baik dalam mengadakan perencanaan masa depan maupun target-terget perusahaan yang hendak dicapai sampai dengan masalah dalam pengambilan keputusan.

Referensi :
e-book Organisasi dan metode #

Komunikasi Dalam Organisasi (KLS:1DB04 Semester II)

Komunikasi Dalam Organisasi


Andry Herdianto  (30111829)

 JAKARTA| 1DBO4 MANAJEMEN INFORMATIKA

Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan organisasi.  Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:

1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1.  Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2.  Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3.   Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.  Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
1.    Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
2.    Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi.  Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.  Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.  Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.  Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.  Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.  Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3.  Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.  Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
a)  Memperbaiki koordinasi tugas
b)  Upaya pemecahan masalah
c)  Saling berbagi informasi
d)  Upaya pemecahan konflik
e)   Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Proses Komunikasi
Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
1.    Perspektif Kognitif.  Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif  adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian.  Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya.  Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
2.    Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver.  Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons.  Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.
Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi.  Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi penerima (receiver).  Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya.  Ketika satu pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau tidak.
Sekarang kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia yang disajikan dalam suatu model berikut:
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1.    Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.  Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
2.    Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.  Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar.
3.    Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).  Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu.  Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan.  Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon.  Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector).  Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.
4.    Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan.  Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang.  Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.  Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan  hanya terjadi dalam pikiran penerima.  Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.
5.    Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.  Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu.  Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya.  Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1.  Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2.  Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
1.    Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.  Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
1.    Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
2.    Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
3.    Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
4.    Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
2.     Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Memahami Komunikasi dalam Organisasi
Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan.  Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.
Gaya Komunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.  Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).


Gaya Komunikasi yang akan kita pelajari adalah sbb:
1.    The Controlling style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.  Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan.  Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan.  Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka.  Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya.  The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik.  Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.
2.    The Equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan.  The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.  Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal.  Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja.  The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks.  Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan share/berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.
3.    The Structuring style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.  Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure.  Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
4.    The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).  The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik.  Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
5.    The Relinguishing style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6.    The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”.  Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain.  Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.
Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal.  Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi.  Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat.

Referensi
http://jihadi.staff.umm.ac.id/files/2010/01/2_komunikasi_organisasi.pdf
http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

Kamis, 29 November 2012

Sistem Informasi Sumber daya (kls: 2DB08)

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
Untuk memahami pengertian system informasi,harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai
entitas penting pembentuk system informasi.Data merupakan nilai,keadaan,atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995).
Akhirnya Sistem Informas Manajemen (SIM) dapat didefisinikan sebagai sistem formal dan informal yang menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross. 1993).

KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Stair (1992) menjelaskan bahwa system informasi berbasis computer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :
  1. Perangkat keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
  2. Perangkat lunak yaitu perangkat dan instruksi yang diberikan ke computer.
  3. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna system informasi.
  4. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna system dengan system computer secara bersama sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efktif.
  5. Manusia yaitu personel dari system informasi, meliputi manajer, analisis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan system.

Prosedur,yakni tata cara yang meliputi strategi,kebijakan,metode,dan peraturan-peraturan dalam menggunakan system informasi berbasis computer.System informasi yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah blok bangunan(building block),yaitu blok masukan (input block),blok model (model block),blok keluaran (output block),blok teknologi (technology block),dan blok kendali ( control block).sebagai suatu system, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
  1. Blok masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi.input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok keluaran. Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai system.
  4. Blok teknologi. Teknologi merupakan kotak alat( tool-box) dalam system informasi.teknologi digunakan untuk menerima input,menjalankan model,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari system secara keseluruhan.
  5. Blok database. database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya,tersimpan di perangkat lunak untuk memanipulasikan.
  6. Blok kendali. Penegendalian perlu dirancang dan di terapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesahan dapat langsung cepat diatas.

COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM
Istilah Computer Based Information System (CBIS) sebenarnya mengacu pada system informasi yang dikembangkan berbasis teknologi computer.
Computer-Based Information System = Hardware + Software + People + Prosedure + Information.
CBIS selanjutnya akan disebut sebagai system informasi saja.

TRANSACTION PROCESSING SYSTEM
Sistem pemrosesan transaksi adalah system informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun, hal-hal yang bisa dilakukan dalam system ini meliputi :
  • Mengotomasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan transaksi, yang bisa diaanggap sebagai kejadian diskrip dalam kehidupan organisasi.
  • Menangkap data dari setiap transaksi.
  • Memverifikasi transaksi untuk diterima atau ditolak.
  • Mentimpan transaksi yang telah di validasi untuk pengumpulan data berikutnya.

SASARAN DAN BATASAN SISTEM INFORMASI
Sasaran system informasi adalah peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya,peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan efisiensi, dan peningkatan pelayanan pada pelanggan. Penyimpangan dari keenam sasaran inilah yang menimbulkan masalah pada system informasi. Batasan system adalah lingkungan yang membatasi aplikasi, misalnya peraturan-peraturan siapa yang boleh menggunakan system, dan siapa yang tidak boleh.
MASALAH DALAM SISTEM INFORMASI
Masalah dalam system informasi adalah kondisi atau situasi yang menyimpang dari sasaran system informasi, bahkan menyimpang dari sasaran organisasi atau perusahaan, misalnya kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif, atau system informasi tidak aman.

ISTILAH SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia (SDM) harus benar-benar dipahami sebagai istilah yang berbeda dengan istilah personalia amupun istilah tenaga kerja. Sumber daya manusia adalah kesatuan tenaga manusia yang ada dalam suatu organisasi dan bukan sekedar penjumlahan karyawan-karyawan yang ada. Sebagai kesatuan,SDM harus dipandang sebagai suatu system dimana tiap-tiap karyawan merupakan bagian yang saling berkaitan satu dengan lainnya dan bersama-bersama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Selanjutnya manajemen SDM pun merupakan sebuah system tersendiri dengan SDM sebagai sub sistemnya. Sebagai system swabina, manajemen SDM memiliki berbagai ciri yang merupakan ciri system swabina. Seperti halnya system swabina lainnya, kesatuan cirri-ciri manajemen sumber daya manusia dapat dirangkum ke dalam konsep ambisi, kenyataan dan usaha.
Perlu diulangi di sini bahwa manajemen bisa berate pihak yang mengelola maupun pihak yang dikelola. Dalam kaitan itu menajemen SDM tidak boleh dilihat hanya sebagai tugas orang yang memegang jabatan manajer SDM. Manajemen SDM adalah tanggung jawab dan tugas setiaip orang dalam sebuah organisasi.

KENYATAAN MANAJEMEN SDM
Kenyataan Eksternal
Sebagai subsistem dari organisasi, manajemen SDM menghadapi berbagai kenyataan eksternal yang meliputi baik cirri-ciri organisasi maupun kenyataan-kenyataan di luar organisasi. Tingkat perkembangan organisasi sifat organisasi, peraturan-peraturan pemerintah dalam berbagai kenyataan yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan manajemen SDM. Diantar berbagai kenyataan eksternal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah :
  1. Peraturan-peraturan tentang ketenaga kerjaan. Peraturan dibidang keternagakerjaan antara lain meliputi peraturan mengenai upah buruh minimal, peraturan mengenai jaminan social tenaga kerja. Undang-Undang ketenagakerjaan dan sebagainya.
  2. Mutu tenaga kerja pada umumnya dan kualitas kelulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan adalah factor eksternal yang sangat mempengaruhi mutu sumber daya manusia.
  3. Perusahaan-perusahaan sejenis dan perusahaan-perusahaan saingan adalah factor eksternal yang penting diperhatikan, karena perusahaan saingan dapat mempunyai daya tarik yang menyebabkan perginya tenaga kerja.

Kenyataan Internal
Kenyataan internal dari system manajemen SDM meliputi kualitas dan kuantitas SDM struktur organisasi dan peraturan perusahaan serta budaya perusahaan.

Kualitas dan Kuantitas SDM
Kualitas dan kuantitas SDM merupakan kenyataan internal yang sangat penting bagi menajemen SDM. Kualitas dan kuantitas yang ada pada saat ini serta kualitas dan kuantitas yang ditargetkan akan dicapai di kemudian hari akan menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan. Yang perlu diperhatikan dari kualitas tiap-tiap karyawan bukan hanya kesanggupannya untuk menyelesaikan pekerjaannya, melainkan juga kesanggupannya untuk mengembangkan dirinya serta mendorong pengembangan diri rekan-rekannya.

USAHA MANAJEMEN SDM
Perencanaan, Pengadaaan, dan Pengembangan SDM
Salah satu tujuan pokok manajemen sumber daya manusia adalah menjamin tersedianya tenaga kerja yang memenuhi persyaratan pada waktu tenaga kerja itu di butuhkan.oleh karena itu,salah satu hal yang harus di lakukan dalam manajemen sumber daya manusia adalah membuat perencanaan mengenai kebutuhan tenaga kerja. Perencanaan mengenai kebutuhan dalam bekerja mau tidak mau harus dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah dan macam produksi yang hendak dicapai. Perencanaan tenaga kerja meliputi tidak saja jumlah tetapi juga mutu. Untuk kepentingan ini harus dilakukan kegiatan menganalisis persyaratan bagi jabatan-jabatan yang akan dicarikan tenaga kerjanya.

Manajemen Informasi
Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar hampir sepenuhnya harus mengandalkan informasi. Para eksekutif sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumberdaya mereka yang paling berharga.
Jenis-jenis Sumber daya Informasi :
  • Manusia
  • Material
  • Mesin (termasuk fasilitas dan enerji)
  • Uang
  • Informasi (termasuk data)

Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara efektif.
Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumber daya yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumber daya konseptual.

MENGELOLA SUMBER DAYA INFORMASI
Chief Information Officer (CIO)
CIO merupakan salah satu eksekutif tingkat puncak perusahaan, bertanggung jawab atas salah satu area fungsional utama jasa informasi. CIO merupakan anggota komite eksekutif dan bekerjasama dengan para eksekutif lain dalam perencanaan strategis. Rencana bisnis strategis menyatukan informasi sebagai sumberdaya yang perlu digunakan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, dan didukung oleh suatu rencana strategis untuk sumberdaya informasi. Di banyak perusahaan, berbagai kekuatan bekerja mempengaruhi IS secara nyata. Salah satu kekuatan itu adalah penambahan beban kerja IS dan pembatasan sumberdaya IS dalam rancang ulang proses bisnis (business process redesign) atau BPR. Tiga kekuatan lain yang sedang mempengaruhi IS dalam arah yang berlawanan untuk mengurangi tingkat sumberdaya dan lingkup tanggungjawab. Kekuatan tersebut adalah konsolidasi, downsizing dan outsourcing.
Di banyak perusahaan, komite eksekutif bertanggung jawab atas perencanaan bisnis strategis dan menangani masalah-masalah yang bernilai strategis. Komite ini dapat memandang informasi sebagai sumberdaya strategis dan terlibat dalam manajemen sumberdaya informasi atau information resources management (IRM) untuk tujuan mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar. Keterlibatan komite pengarah SIM mencapai rencana strategis eksekutif.

ELEMEN – ELEMEN YANG DI PERLUKAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI (SDI)
  • Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat di capai melalui sumber daya informasi yang unggul.
  • Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
  • Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
  • Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
  • Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.


sumber: www.wikipedia.org