JUAL KOPI LUWAK ARABICA
Semenjak menjadi tema yang kontroversial, kopi luwak menjadi trending topic dalam diskursus dan obrolan masyarakat. Alhamdulillah MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa kopi luwak halal, dan menjualnya juga halal. Luwak memakan kopi beserta kulit tanduk yang keras yang masih membungkus kopi. Ketika keluar dari tubuh Luwak, kulit tanduk itu tetap utuh. Ini sama seperti mutiara yang tertelan binatang, lalu keluar dengan utuh. Mutiara itu dihukumi sebagai benda yang terkena najis – bukan benda najis. Begitu juga kopi yang telah keluar dari tubuh Luwak, dihukumi sebagai benda yang terkena najis. Begitu najis dibersihkan, barang itu telah suci kembali. Saya mencoba menawarkan pada teman-teman yang berkunjung ke blog ini, kopi luwak bermerk Komo. Kopi luwak ini berasal dari Aceh & Sumatera Utara. Kalau teman ingin memesan, akan dikirim dari Aceh.
Kopi luwak merk Komo ini berjenis Arabica. Sumatra’s Arabica Premium Grade. Ada tiga jenis: Arabica Gayo, Lintong, dan Mandheling.
Asli 100% Luwak Liar
Premium Grade (Bersertifikat)
Ijin Dinkes
Packing Alumunium Foil
Harganya (untuk pemesanan berbentuk bubuk atau pun biji, harganya sama. Belum termasuk ongkos kirim dari Aceh menggunakan JNE)
- 100 gram: Rp 200.000
- 250 gram: Rp 400.000
- 1 KG : 1.400.000
jasa penjajah dan pengorbanan para pejuang
Palestina kembali membara. Rencana pembangunan 1600 pemukiman Yahudi yang melanggar resolusi PBB, dan pembukaan sinagog di dekat masjid Al-Aqsho memicu demonstrasi besar-besaran di daerah Yerusalem. Belum lagi serangan Israel ke gaza yang mulai rutin dilaksanakan tiap hari memakan banyak korban jiwa.
Umat Islam sedunia sontak menunjukkan solidaritasnya. Termasuk di Indonesia. Demo besar terjadi di Jakarta pada 21 Maret 2010 kemarin oleh kader-kader PKS. Tidak cuma PKS, NU pun - seperti diberitakan - punya perhatian yang sama besar pada Palestina, meski tidak memilih jalan demonstrasi untuk menunjukkan perhatiannya.
Wajar ada solidaritas dari umat Islam di belahan bumi yang lain. Karena hakikat umat Islam ibarat tubuh yang satu. Apabila ada anggota tubuh yang terluka, maka anggota tubuh lain ikut merasakan sakitnya. Maka saat umat Islam di Palestina disakiti oleh Israel, sontak seluruh umat Islam di bumi mana pun bangkit untuk menyatakan protesnya. Apa pun bentuk protes itu.
Sayang, di tengah solidaritas kemanusiaan itu, ada saja cibiran dari para pendengki. Mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang mengejek. "Apakah anda masih menggunakan komputer buatan orang Yahudi? Apakah anda masih menggunakan jejaring sosial buatan orang Israel? Apakah web partai anda masih menggunakan php, buatan orang Israel?"
Entah ejekan ini lahir karena dengki pada yang berdemo, atau memang karena mendukung penjajahan Israel la’natullah alaih.
Jasa Fir’aun dan Perjuangan Musa
Dulu Bani Israil adalah kaum terjajah. Mereka sempat merasakan penindasan Fir’aun dalam waktu yang cukup lama, sebelum Allah swt mengutus Musa a.s. untuk membebaskan mereka dari cengkeraman Fir’aun.
Tapi Fir’aun adalah seorang yang punya jasa yang besar pada Musa a.s.
Setelah Fir’aun menerima ramalan tentang seorang laki-laki yang akan lahir dan akan meruntuhkan singgasananya, Fir’aun segera memerintahkan aparatnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Titah Fir’aun ini terdengar oleh ibu Musa a.s. yang baru melahirkan Musa. Kemudian Allah memberi ilham pada Ibu Musa untuk menghanyutkan Musa di sungai Nil agar tidak ditemukan oleh tentara Fir’aun. Ibu Musa juga memerintahkan kakak perempuan Musa untuk mengawasi hanyutnya Musa dari jauh.
Allah menyempurnakan rencana-Nya. Istri Fir’aun yang sedang mandi di sungai Nil mendapatkan seorang bayi laki-laki yang menarik perhatian. Bayi itu - Musa a.s. - kemudian diasuhnya. Sempat terjadi cek-cok dengan Fir’aun, namun pada akhirnya Fir’aun mengalah. Ia membolehkan istrinya mengasuh Musa a.s.
Musa dibesarkan dalam lingkungan istana yang penuh kemewahan. Makanannya dan segala keperluannya tercukupi. Hingga saat ia memasuki masa muda, terjadi peristiwa yang membuatnya harus lari dari lingkungan istana. Ia membunuh seseorang dari bangsa Qibthy, bangsanya Fir’aun.
Dalam pelariannya, Musa mendapatkan kenabian. Dan pada akhirnya Allah swt memerintahkannya untuk kembali pada Fir’aun demi membebaskan kaumnya dari penjajahan. Allah berfirman dalam surat Asy-Syu’ara (26): 16-22.
"Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun dan katakanlah olehmu: "Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam, lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami." Fir’aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu (pembunuhan terhadap seorang Qibti) dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna. Berkata Musa: "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul. Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil.""
Fir’aun rupanya menagih jasanya pada Musa. "Dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna", tuduh Fir’aun. Tetapi Musa a.s. menjawab: "Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil."
Perkataan Fir’aun itu rupanya satu nada dengan perkataan para pencemooh pendukung perjuangan Palestina. Mirip sekali tuduhannya: "Tidak tahu balas budi."
Dan jawaban untuk tuduhan orang-orang yang menjadi penyambung lidah Fir’aun itu pun serupa dengan jawaban Musa a.s, bahwa semua kebaikan Israel saat ini yang dimanfaatkan oleh umat Islam disebabkan penjajahan mereka terhadap umat Islam di Palestina. Bahkan penjajahan mereka dibanding jasa mereka masih sangat jauh dari setara.
Jasa Belanda dan Perjuangan Bangsa Indonesia.
Entahlah, apakah para pencemooh itu juga sadar bahwa kemerdekaan Indonesia ini turut diperjuangkan oleh orang-orang yang menimba ilmu di Belanda? Beberapa nama seperti Mochammad Hatta, Sutan Syahrir, Amir Syarifudin dan beberapa nama lain sempat menikmati kebaikan penjajah. Tapi tidak pernah disebut mereka orang yang tidak tahu berterima kasih karena perjuangan mereka merebut kemerdekaan.
Presiden Indonesia yang pertama, Ir Soekarno, menempuh pendidikannya dari sekolah yang dibangun Belanda: Technische Hoogeschool. Apakah Soekarno orang yang tidak tahu diuntung karena mengusir penjajah Belanda dari tanah Indonesia?
Penjajah Belanda juga membangun jalur kereta api di Jawa dan Sumatera. Pasca kemerdekaan, Indonesia memanfaatkan peninggalan Belanda ini. Sampai saat ini rakyat Indonesia masih menikmati jalur yang penjajah bangun. Adakah bangsa ini bangsa yang tidak tahu terima kasih karena telah menikmati kebaikan penjajah dan di lain pihak tetap memperjuangkan kemerdekaannya?
Penjajah Belanda juga membangun jalan lintas Sumatera. Hingga saat ini bangsa Indonesia menikmati jalan itu. Dan banyak lagi infrastruktur yang dibangun oleh penjajah yang dinikmati oleh bangsa Indonesia. Tidak tahu diuntungkah bangsa ini?
Jasa Penjajah dan Perjuangan Pribumi di Belahan Bumi Yang Lain.
Kita sebut Mahatma Gandhi, seorang pejuang yang lahir dari Bumi India, tanah jajahan Inggris. Rupanya beliau pernah mengenyam pendidikan Hukum di Inggris hingga ia menjadi seorang pengacara. Tapi pada akhirnya ia kembali ke India. Di India, ia menjadi tokoh yang menentang penjajahan Inggris meski dengan cara yang damai. Entahlah, akankah orang-orang yang dengki dengan dukungan perjuangan Palestina melontarkan pertanyaan serupa pada Mahatma Gandhi: "Bukankah engkau mengenyam pendidikan di Inggris, Gandhi?"
Dan kalau kita perhatikan sejarah penjajahan di muka bumi ini, rupanya para penjajah itu pun membangun infrastruktur di negeri jajahannya yang turut dinikmati oleh pribumi. Mereka juga memberi pendidikan pada pribumi hingga menyekolahkannya di negeri asli penjajah. Para penjajah itu tak kosong dengan kebaikan. Tapi di pihak lain, kita pun melihat bahwa pribumi pun tak surut melancarkan perlawanannya. Kenapa? Karena keburukan penjajah lebih besar dari kebaikannya. Dan kebaikan penjajah yang dirasakan pribumi itu sama sekali bukan alasan untuk menyurutkan perlawanan.
Lalu entah kenapa dewasa ini para pendengki mencela para pejuang kemerdekaan dengan mengungkit-ungkit kebaikan penindas?
Para pendengki itu pun mengkritik seruan boikot produk Israel, termasuk seruan boikot produk ICT Israel yang didengungkan oleh Menkominfo kemarin-kemarin ini. Padahal boikot itu adalah sebuah ikhtiar perlawanan terhadap penindasan. Kalau pun para pemboikot itu masih memanfaatkan kebaikan penindas, seperti PHP dsb, para pejuang terdahulu pun banyak yang memanfaatkan jasa penindas. Rakyat India di bawah pimpinan Gandi, Ahimsa, Satya Graha, Hartal, dan Swadesi pun pernah berikhtiar serupa: memboikot produk Inggris dan tidak bekerja sama dengan Inggris. Padahal di sisi lain Inggris sudah banyak membangun untuk India.
Lontarkanlah argumen Musa a.s. atas pertanyaan Fir’aun masa kini, dan perjuangan tidaklah terhentikan. Karena syarat menjadi pejuang adalah tidak takut atas celaan orang yang mencela.
SEBELUM MENYALAHKAN
Kisah ini aku dapat ketika kecil dari orang tuaku.
Sebut saja namanya Badin. Perawakannya pendek, kekar, dan berkumis lebat. Dengan perawakan seperti itu, tentu saja muncul image kalau orang ini galak. Tapi sebenarnya si Badin adalah seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ia punya kebiasaan menciumi anak-anaknya tiap pagi. Anak-anaknya berjumlah 4 orang, yang paling besar berumur 12 tahun.
Di suatu pagi yang cukup dingin - habis hujan malam tadi - Badin merasakan sesuatu yang tidak enak di perutnya. Maka buru-buru ia pergi ke jamban yang berada di belakang rumah - terpisah dari bangunan inti rumahnya.
Beberapa saat setelah mengambil posisi yang nyaman untuk mengobati sakit perutnya di jamban, ia kedatangan seekor lalat hijau, hendak menemaninya di jamban. Karena lalat itu bertengger di hidung, Badin merasa agak terganggu dengan lalat itu. Dalam posisi jongkok, ia keluarkan jurus silat untuk menyerang lalat tersebut. Tapi karena kuda-kudanya tidak baik, Badin terjembab sendiri dan kondisi jamban menjadi berantakan dan tidak etis untuk diceritakan di sini.
Selesai dari jamban, Badin memulai kebiasaan paginya: menemui anak-anaknya di kamar mereka masing-masing. Ia bangunkan anak-anaknya untuk sekolah sembari menciuminya. Dimulai dari putra pertama yang masih nikmat terlelap. Badin membangunkannya sembari menggelitiki & mencium anak pertamanya itu. Tapi… Badin merasakan ada yang salah. "Mmmhh… Kamu bau kotoran. Cepat lah kamu Mandi, bersihkan badan kamu lalu berangkat ke sekolah. Tadi malam buang air ya? Ceboknya tidak bersih?" Ujar Badin.
Tak lama anak pertamanya bangun dan segera ke kamar mandi.
Kemudian Badin menghampiri putra kedua. Ia membangunkan anaknya sembari mencandai & menciuminya. Lagi, ia menemukan bau yang tidak sedap pada anaknya. "Mmmhh.. Kamu sama dengan kakak kamu. Bau kotoran. Segera lah mandi, bersihkan badan kamu dan berangkat ke sekolah."
Setelah anak keduanya bersiap untuk mandi, Badin kemudian membangunkan anak ketiganya. Seorang putri berumur 8 tahun. Dan lagi-lagi Badin membaui suatu yang tidak enak pada putrinya. Badin pun menyuruh putrinya itu mandi.
"Ada yang salah…" pikir Badin. Ia pun menemui istrinya untuk bertanya mengapa anak-anaknya bau kotoran. Dan setelah ia selesai mengadu masalah anak-anaknya pada istrinya, istrinya malah berkata, "Pak, ada apa di kumismu?"
"Di kumisku?"
"Iya, ada sesuatu berwarna kuning."
Badin pun meraba kumisnya di tempat yang ditunjuk oleh istrinya. Rupanya…
"Kotoran… Ya ampun… mungkin karena di jamban tadi…" Ujar Badin.
*****
Maaf kalau rada jorok ceritanya. Tapi ada moral story yang sangat dalam dari cerita ini.
Kawan, sadar atau tidak, kita sering menjadi tokoh seperti si Badin ini. Mudah menyalahkan orang lain atas suatu peristiwa, yang sebenarnya justru kesalahan ada pada diri kita sendiri.
Saat macet di jalan raya, sering seorang pengemudi kendaraan pribadi menyalahkan polisi atau pemerintah. Padahal, entah ia sadari atau tidak, kemacetan itu karena jumlah kendaraan yang terlampau banyak memenuhi jalan raya. Dan ia menjadi salah satu penyebabnya ketika ia memilih kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum.
Ketika banjir, masyarakat menyalahkan pemerintah. Padahal penyebab banjir itu salah satunya adalah karena sampah. Dan masyarakat pula yang membuang sampah sembarangan.
Yang lebih tragis, bila seorang hamba menyalahkan Allah swt atas musibah yang ia derita. Padahal Allah swt telah berfirman, "Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari dirimu sendiri" An-Nisa : 79.
Karena itu, ingatlah petuah Ebiet G Ade dalam lirik lagunya, "Tengok lah ke dalam sebelum bicara…"
Sebut saja namanya Badin. Perawakannya pendek, kekar, dan berkumis lebat. Dengan perawakan seperti itu, tentu saja muncul image kalau orang ini galak. Tapi sebenarnya si Badin adalah seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ia punya kebiasaan menciumi anak-anaknya tiap pagi. Anak-anaknya berjumlah 4 orang, yang paling besar berumur 12 tahun.
Di suatu pagi yang cukup dingin - habis hujan malam tadi - Badin merasakan sesuatu yang tidak enak di perutnya. Maka buru-buru ia pergi ke jamban yang berada di belakang rumah - terpisah dari bangunan inti rumahnya.
Beberapa saat setelah mengambil posisi yang nyaman untuk mengobati sakit perutnya di jamban, ia kedatangan seekor lalat hijau, hendak menemaninya di jamban. Karena lalat itu bertengger di hidung, Badin merasa agak terganggu dengan lalat itu. Dalam posisi jongkok, ia keluarkan jurus silat untuk menyerang lalat tersebut. Tapi karena kuda-kudanya tidak baik, Badin terjembab sendiri dan kondisi jamban menjadi berantakan dan tidak etis untuk diceritakan di sini.
Selesai dari jamban, Badin memulai kebiasaan paginya: menemui anak-anaknya di kamar mereka masing-masing. Ia bangunkan anak-anaknya untuk sekolah sembari menciuminya. Dimulai dari putra pertama yang masih nikmat terlelap. Badin membangunkannya sembari menggelitiki & mencium anak pertamanya itu. Tapi… Badin merasakan ada yang salah. "Mmmhh… Kamu bau kotoran. Cepat lah kamu Mandi, bersihkan badan kamu lalu berangkat ke sekolah. Tadi malam buang air ya? Ceboknya tidak bersih?" Ujar Badin.
Tak lama anak pertamanya bangun dan segera ke kamar mandi.
Kemudian Badin menghampiri putra kedua. Ia membangunkan anaknya sembari mencandai & menciuminya. Lagi, ia menemukan bau yang tidak sedap pada anaknya. "Mmmhh.. Kamu sama dengan kakak kamu. Bau kotoran. Segera lah mandi, bersihkan badan kamu dan berangkat ke sekolah."
Setelah anak keduanya bersiap untuk mandi, Badin kemudian membangunkan anak ketiganya. Seorang putri berumur 8 tahun. Dan lagi-lagi Badin membaui suatu yang tidak enak pada putrinya. Badin pun menyuruh putrinya itu mandi.
"Ada yang salah…" pikir Badin. Ia pun menemui istrinya untuk bertanya mengapa anak-anaknya bau kotoran. Dan setelah ia selesai mengadu masalah anak-anaknya pada istrinya, istrinya malah berkata, "Pak, ada apa di kumismu?"
"Di kumisku?"
"Iya, ada sesuatu berwarna kuning."
Badin pun meraba kumisnya di tempat yang ditunjuk oleh istrinya. Rupanya…
"Kotoran… Ya ampun… mungkin karena di jamban tadi…" Ujar Badin.
*****
Maaf kalau rada jorok ceritanya. Tapi ada moral story yang sangat dalam dari cerita ini.
Kawan, sadar atau tidak, kita sering menjadi tokoh seperti si Badin ini. Mudah menyalahkan orang lain atas suatu peristiwa, yang sebenarnya justru kesalahan ada pada diri kita sendiri.
Saat macet di jalan raya, sering seorang pengemudi kendaraan pribadi menyalahkan polisi atau pemerintah. Padahal, entah ia sadari atau tidak, kemacetan itu karena jumlah kendaraan yang terlampau banyak memenuhi jalan raya. Dan ia menjadi salah satu penyebabnya ketika ia memilih kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum.
Ketika banjir, masyarakat menyalahkan pemerintah. Padahal penyebab banjir itu salah satunya adalah karena sampah. Dan masyarakat pula yang membuang sampah sembarangan.
Yang lebih tragis, bila seorang hamba menyalahkan Allah swt atas musibah yang ia derita. Padahal Allah swt telah berfirman, "Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari dirimu sendiri" An-Nisa : 79.
Karena itu, ingatlah petuah Ebiet G Ade dalam lirik lagunya, "Tengok lah ke dalam sebelum bicara…"
BERCERMIN DARI TIPE RAKYAT SUMANDO
Sumando, dalam bahasa minang artinya menantu. Dalam adat minang yang mengenal garis matrilineal yang mengambil garis keturunan dari ibu, urang sumando menjadi tamu dalam “rumah gadang”. Sebagai seorang tamu, tentu saja tindak tanduknya menjadi pertaruhan nama baiknya. Tuan rumah akan bersikap sensitif dalam berinteraksi dengan tamunya.
Perangai seorang sumando dikategorikan dalam 4 tipe. Tipe-tipe tersebut perlu juga kita ketahui sebagai bahan introspeksi bagi diri kita.
1. Urang sumando lapiak buruak.
Lapiak buruak artinya adalah tikar yang jelek. Tipe ini diberikan pada seorang sumando yang tidak pandai bergaul dengan lingkungannya. Atau istilahnya, orang rumahan. Mungkin kewajibannya terhadap keluarga terpenuhi, tapi sikap individualismenya, yang tertutup dan tidak peduli terhadap lingkungan, tidak bisa diterima di dalam suatu nagari (kampung).
Sifat tersebut diistilahkan dengan “gilo mauli anak bini”, atau kalau diterjemahkan secara kasar, gila bergaul dengan anak dan istri. Mungkin kalau saya terjemahkan mengapa disebut lapiak buruak, karena lapiak, atau tikar, itu menjadi alas bagi keluarga untuk bercengkrama. Zaman dulu di rumah gadang tentu saja tidak ada sofa. Dan embel-embel buruak, karena tidak diterimanya sifat tersebut.
Sebenarnya ada kewajiban lelaki sebagai mamak (paman), yaitu membimbing kemanakannya. Sudah terkenal jargon “anak dipangku kemenakan dibimbiang” dalam adat minang. Ketika hal ini diabaikan, maka gelar lapiak buruak akan melekat pada urang sumando tersebut.
2. Urang sumando kacang miang.
Kacang miang adalah sebuah tanaman yang apabila tersentuh, akan menyebabkan rasa gatal. Julukan tipe ini adalah “gilo mangieh jo mangisia”, yang artinya pekerjaan orang sumando tersebut sering membuat orang lain tersinggung karena selalu menyindir dan menggunjingkan orang lain.
Sifat ini tampak dalam pergaulan. Mana kala kaum kerabat, atau teman sedang berkumpul dan ia berada di dalamnya, maka tipe ini akan terlihat.
3. Urang sumando langau ijau
Sifat ini sangat dibenci orang minang. Langau ijau (lalat hijau) adalah binatang yang menebar penyakit. Maka orang sumando yang diberi gelar seperti ini adalah orang sumando yang menjadi “pangka bala urang kampuang”, atau pangkal masalah orang kampung.
Tipe ini suka mengadu domba, atau menjadi pangkal masalah yang terjadi dalam kampung. Misalnya petinggi kampung yang selingkuh sehingga sangat memalukan masyarakat. Atau sifat lain yang menjadi pangkal masalah.
4. Urang sumando niniak mamak.
Karakter yang terakhir ini berbeda dengan karakter sebelumnya. Ini adalah contoh karakter yang mulia bagi orang kampung.
Niniak mamak adalah sebutan untuk orang yang terpandang dalam adat atau rumah gadang. Ia merupakan tempat “lawan baiyo” atau tempat bermusyawarah. Orang sumando yang memiliki karakter seperti niniak mamak ini adalah orang sumando yang memiliki ilmu yang tinggi, tidak sombong, berwibawa, dan menjadi trouble solver. Sehingga dijuluki dengan karakter seperti karakter niniak mamak. Keberadaannya menjadi pemecah masalah, bukan pembuat masalah.
Demikianlah tipe-tipe urang sumando dalam masyarakat minang. Dari situ, bisa kita jadikan cermin kira-kira tipe seperti apakah kita?
Referensi : Buku Minangkabau dalam perubahan, artikel Urang Sumando di Minangkabau karya Ade Chandra.
Berita tentang keajaiban
masjid-masjid yang bertahan pasca gempa & tsunami Aceh, mungkin
udah tidak hangat lagi sekarang. Tapi saya ingin mengabadikannya di
blog ini.
Berikut foto-fotonya.
Berikut foto-fotonya.
Oleh Ustadz abdullah Muadz
Deso (baca: ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, countrifield dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya.
Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga terkagum-kagum sama seperti dia. Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus.
Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso. Doktrin syumuliayah yang selama ini kita anut harus terus kita jadikan metode dalam memandang, menilai, serta memutuskan sesuatu persoalan, sehingga tidak seperti memakai kaca mata kuda, yang hanya mampu dilihat hanyalah yang ada dihadapannya.
Persoalanya ketika nilai-nilai matrialisme masuk ke Indonesia begitu deras, maka kenorak’annya pun ditandai dengan tekagum-kagumnya dengan materi, fasilitas sarana kehidupan, kendaraan, gedung, pakaian, assesoris dan sebagainya. Celakanya lagi hari ini symbol-simbol kemajuan materi ada di barat, maka orang-orang yang deso alias norak akan sangat bangga kalau sudah dekat dengan barat, bergaya barat, makan, minum, pakaian, pergaulan, cara pandang yang kebarat-baratan.
Kalau sifat deso ini melanda para da’I dan Aktivis, maka para Al-Mukarromuun itu dengan sangat mudah mencari segudang ayat dan hadits untuk dapat membenarkannya, jadilah da’I gaul, ustadz gaul, aktivis gaul yang dalam tanda petik. Sifat ngekor, ngikut, nunut, manut, ngintil, jiplak barat yang berasas matrialisme ini kemudian dikemas sedimikian rupa dengan hiasan ayat dan hadits, sehingga menjadi begitu memukau dan begitu indah didengarnya.
Sementara dibarat sendiri, sudah mulai banyak yang sadar bahwa mereka sedang terpuruk akibat nilai materialisme, sebagian mereka ada yang lari ke bandul kanan esktrim yaitu spiritual tanda petik, atau mereka mengembangkan faham humanis yang juga tanda petik. Sedikitnya bisa saya rasakan ketika menyaksikan sendiri kehidupan mereka.
Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali Dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana.
Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kereta, sementara yang akan di jemput pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.
Ketika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara ceremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai, Merk Holden baru tipe yang paling murah untuk ukuran Australia.
Yang menarik para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu , kalau tidak jeli mengamati gerak gerik mereka, kita tidak tahu mana pengawalnya.
Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand. Dia seorang warga Negara Malaysia keturunan cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikkuti program Post Doc, Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan restoran. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya. Ternyata orang yang model begini buaanyak di sana.
Satu bulan saya di Jepang tidak melihat orang pakai hp komunikator, mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca Koran ternyata konsumen terbesar hp komunikator adalah Indonesia. Sempat berkenalan juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata dia anak seorang pejabat tinggi Negara, juga naik kereta. Yang tak kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di pakai masyarakat jepang ternyata wah ini yang deso siapa yaa, karena ternyata sepatu saya lebih bagus dari rata-rata yang mereka pakai.
Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang di jepang atau di Australia, baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, makanannya, hobinya atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatanya di perusahaan.
Bisa jadi orang jepang akan pingsan kalo di ajak ke Pondok Indah melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Rata-rata rumah di jepang memiliki tinggi plafon yang bisa dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan.
Sampai akhir hayatnya Rasulullah SAW tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan ( khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja ), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemawahan istana raja-raja Negara sekelilingnya, karena Beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata Beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan ?, mengingat beliau sebagai kepala Negara. Jawabannya ya dimasjid.
Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Waktu di mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala Negara, punya hak prerogative dalam mengatur harta rampasan perang, dan ada jatah dari Allah untuk depergunakan sekehendak beliau, belum lagi hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya.
Ketika indonesia sedang terpuruk, Hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, Negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll, Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, atau sewa pemain asing, banyak ceremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, gedung tinggi, lapangan golf, ITC, MALL, TOS, Bar, Discotik Assesoris lux dan super mewah, Villa, Real Estate, dll, dsb, dst.
Di Pancoran mas Depok ada sekeluarga meninggal dunia karena makan ubi gadung, di Citayam ada kebun singkong tiap malam hilang pohon hanya satu batang yang dicabut, setelah diketahui ternyata tetangganya sendiri yang mencuri, diduga kuat hanya untuk makan keluarga, di Jakarta Utara ada sekeluarga meninggal setelah makan ikan hasil pancingan sang ayah, sekarang orang yang makan nasi aking sudah dianggap biasa, apalagi ketemu tiwul dan gaplek alhamdulillah, belum lagi cerita mereka yang masih tinggal di daerah pengungsian, sederet kepiluan yang bisa memakan lembaran kertas, lebih panjang lagi bisa diceritakan.
Sekali lagi bangsa ini tidak bisa diangkat harga dirinia hanya dengan symbol-simbol kemewahan, bangunan mercusuar, seremonial basa-basi, serta berbagai aktivitas pemborosan. Rakyat tidak akan kenyang dengan tumpukan medali hasil perolehan berbagai turnamen, yang kenyang hanya pengurus olah raganya saja. Siapakah yang bisa menikmati kalimat sakti "Keterbukaan" , Sementara sekian banyak aktivis masih "tertutup" kesempatannya untuk menyekolahkan anakknya di Sekolah Islam Terpadu, karena miskin. Sekian banyak kata tertutup bisa kita daftar untuk si Grass root dan wong cilik.
Bangsa ini akan naik harga dirinya kalau hutang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi wanita tidak solat (WTS) , angka criminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global.
Maka tidak mungkin kerisis bangsa bisa diselesaikan jika kita masih deso, kata "krisis" diucapkan ribuan kali, bak orang awam lagi berzikir, sementara kata itu tidak dijadikan sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah karena yang menyusun orang-orang norak, maka asumsi dan paradigma yang dipakai dalam menusun APBD dan APBN adalah paradigma negara normal atau bahkan mengikuti negara maju.
Bayangkan ada daerah yang menganggarkan Sepak Bola sebaesar 17 Milyar sementara anggaran kesranya cuma 100 juta, wiiieh!.. Masih ingat sejarah jas bupati 600 juta dan perawatan mobil dinas 2 milyar..? Aneh tapi nyata itulah Indonesia
Penyelewengan dalam hal keuangan Pak Harto dimulai ketika setelah 18 tahun jadi penguasa. Sebelumnya masih dianggap bersih. Sekarang kalau ada seorang pejabat Negara baru 3 tahun menjabat sudah bisa mengoleksi mobil mewah, rumah mewah, assesoris mewah, bisa dipastikan kalau dia menjabat sampai 32 tahun, maka jauh akan melebihi rekor Pak Harto.
Bisa dibayangkan kalo semua orang berfikir ingin punya pesawat pribadi, sehingga tidak berfikir lagi bagaimana transportasi publik terjangkau seluruh masyarakat. Kalau semua orang berfikir harus punya pesantren sendiri sehingga tidak ada lagi yang berfikir bagaimana caranya pendidikan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Semua orang berfikir punya ini dan itu pribadi sehingga tidak bisa berfikir bagaimana caranya ini dan itu bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Bisa saya pastikan akan hancur sehancurnya Negara ini. Sadarkah bahwa itu adalah pikiran Kapitalisme???
Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan di negeri ini dari atas sampai bawah :
* Orang bisa antri raskin sambil pegang hp.
* Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok.
* Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untk beli TV dan kulkas.
* Orang kampung mabuk, uangnya hasil patungan, sementara Orang bule mabuk kelebihan uang.
* Lagi mabuk muntah keluar kangkung, genjer toge.
* Pengemis bisa pake walkman atau MP3 sambil goyang kepala
* Para Pengungsi bisa berjoged dalam tendanya.
* Orang mau membeli Gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah.
* Ijzah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di Cibubur
* Kelihatannya orang sibuk ternyata masih intensive keluar masuk Mc Donald.
* Kelihatannnya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan Jadi masih sempat ngurusin kulit bulat diisi angin
* Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin hp.
* 62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja.
* Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi diacara tembang kenangan.
* Ada 3000 Tim Nasyid yang terdaftar, tapi belum pernah dengar ada Tim Riset dan Penlitian dari aktivis.
* Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor.
* Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar.
* Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan.
* Agar kelihatan inklusif maka harus bisa menggandeng siapa saja, kalo perlu jin tomang bisa digandeng.
Tinggal cari dalil "Khootibun Naas ‘alaa qudri ‘Uqulihim", maka kita bisa ikuti trend apa saja yang ada di masyarakat. Apalagi kalo dipakai dalil "Al-harbul Khud’ah" maka sudah tidak diperlukan lagi halal dan haram.
Yang lebih mengerikan adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere.
Ada jurus sakti yang biasanya dipakai untuk meredam berbagai gejolak. Yaitu sebuah kalimat "Inikan sudah keputusan Syuro!" Entah sudah berapakali jurus itu digunakan. Dan hasilnya memang cukup efektif, alhamdulillah kita menjadi tenang lagi. Toh kalau ijtihadnya keliru masih dapat satu pahala. Tulisan ini bukan untuk menimbang dan menilai benar tidaknya sebuah hasil ijtihad, tentu sangat tidak levelnya saya seorang diri yang awam dibanding para masyaikh yang jumlahnya banyak.
Sekedar menuntut kejujuran sebuah kata yang terlanjur digulirkan yaitu: "Keterbukaan". Sebuah kata yang sangat indah menjadi dagangan politik, walaupun belum tentu laris seperti yang pernah di perdagangkan oleh Amin Rais, yang ternyata kurang laris.
Betulkah kita sudah siap "terbuka" ?. Betulkah kata itu serius kita ucapakan..? bukan basa basi..? atau trik-trik politik..? Apakah kata "Terbuka" memang sebagaimana arti bahasa Indonesia..? bukan mengandung konotasi tertentu seperti menjaring non muslim..? Keseringan prinsip "Khud’ah" digunakan dikhawatirkan menjadi habit yang juga bisa menipu kadernya sendiri. Nauzubillah..!
Kita masih punya secercah harapan jika keterbukaan yang dimkasud menurut bahasa Indonesia, bukan konotasi lain. Terbayang oleh saya nantinya kita akan semakin erat dalam berukhuwwah, karena diantara kuncinya adalah saling mengenal dan memahami, itu bisa terjadi kalo ada "keterbukaan" baik dari atas kebawah maupun sebaliknya, sehingga tidak ada lagi dusta diantara kita.
Diantara keterbukaan itu adalah pengelolaan keuangan, baik sumber pemasukannya maupun penggunaannya. Sekedar ingin mengetahui landasan syar’I terutama dalam penggunaannya dan prosentasi pembagian kebawah seperti Rasulullaah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman.
Kalau yang selalu jadi alasan kebutuhan diatas sangat banyak dan tidak mencukupi dari pemasukan yang ada, maka itu bukan alasan syar’I, tapi programnya yang tidak disesuaikan dengan kadar kemampuan. Di semua lini sampai ke bawah pun punya alasan yang sama nantinya.
Kalau alasanya diatas lebih penting dari yang dibawahya okelah kita terima, tapi yang dibawah jangan dijadikan ujung tombak lagi, dimana-mana yang namanya ujung tombah lebih besar dari batangnya, agar ketika dilempar meluncurnya lurus tepat sasaran, tidak melayang. Sangat aneh kalau ujung tombaknya kurus kerempeng tidak punya dana untuk rekruitmen. Akhirnya pada melayang dan sempoyongan.
Keterbukaan berikutnya adalah akses buat grass root dan wong cilik terutama kader kita sendiri untuk bisa turut mencicipi berbagai fasilitas yang sudah kita miliki, Seperti sekolah terpadu, lembaga keuangan, fasilitas diklat, mobil, villa dan sebagainya, sekali lagi sekedar bisa mencicipi.
Ironis sekaligus miris kalau sekolah-sekolah terpadu masih "tertutup" buat kader-kader Dhu’afa. Menyedihkan kalau ada panitia pelatihan kesulitan cari mobil karena kekurangan dana, sementara banyak mobil parkir seharian di SDIT, SMPIT dan IT-IT yang lain, sementara sang sopir main catur atau karambol sambil menunggu anak boss pulang sekolah.
Perlu dikasihani juga kalau ada pelatihan disebuah villa sederhana dg jumlah pesarta 150 orang, Cuma ada dua Kamar Mandi, karena tidak cukup dana untuk sewa yang lebih dari itu. Jangankan mandi buang air saja ada yang ditahan, atau pagi-pagi pergi kesungai. Sementara mereka melihat dengan google nun jauh disana, hotel tempat Al-Mukarromuun sedang bermusyawarah. Pikiran saya menerawang seandainya biayanya untuk beli cendol maka cukup untuk menutup danau toba, atau membeli kerupuk maka monas keurug habis. (maaf ini bukan mendramatisir), sampai dengan tulisan ini dibuat masih ada pelatihan-pelatihan yang sarananya sangat minim.
Keterbukaan berikutnya adalah akses informasi sumber dana bagi kader-kader barisan terdepan yang sering jungkir balik menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan untuk rekruitmen terutama dilapisan bawah, baik itu remaja masjid, rohis sekolah dan kampus, dan lain-lain. Ada komentar yang sangat membuat dada sesak ketika saya coba perbincangkan tentang keadaan ini kepada salah seorang teman, dengan ringan teman saya menjawab "salahnya panitia tidak kreatif mencari dana" , tanpa bertanya lebih dahulu sudah sejauh mana usaha panitia.
Aneh kalau kita bisa keluarkan uang untuk sepanduk, baliho, stiker dan sejenisnya dengan jumlah yang aduhai sementara untuk membeli nasi bungkus ala warteg untuk peserta pelatihan panitia harus jungkir balik mencarinya. Ada keluarga yang begitu mudah dan seringnya keluar masuk supermarket, Mall, ITC hotel berbintang, sementara di pihak lain ada anak-anak aktivis yang kurang mampu tidak bisa masuk sekolah-sekolah terpadu bersama anak aktivis lainnya.
Berlebihankah saya dalam mengungkapkan ..? bagi yang jarang naik angkot dan kereta jabodetabek, sementara pemantauan hanya berasal dari kertas-kertas laporan yang suasananya dibuat persaingan menjadi yang terbaik, kunjungan-kunjungannyapun dengan protokoler, membuat panitia ingin berpenampilan keren, Maka boleh jadi menganggap ungkapan saya berlebihan. Tapi bagi yang sama sama mau turun dari menara gading ke bawah, mau bergaul tanpa protokoler, boleh jadi ini hanya bagian kecil kepiluan yang baru dapat saya rekam.
Kita sudah terlatih menjaga kebersihan hati dari sifat hasad, apalagi ketika melihat saudara kita punya fasilitas yang lebih, Alhamdulillah mudah-mudah kita turut menikmatinya. Kitapun percaya dengan taqdir bahwa Allah yang menetapkan rizki kepada seseorang berbeda-beda. Kita pun sudah terlatih untuk berqona’ah, menikmati apa yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Kalau ada saya yakin itu hanya kasus, tidak mungkin hanya karena itu membuat kita jadi gonjang-ganjing.
Telah terjadi kesenjangan yang sangat mencolok, antara kehidupan beberapa saudara kita dengan program dan aktivitas yang menjadi prioritas dan ungulan kita sendiri, bahkan kita sebut sebagai ruuh jama’ah ini, terutama aktifitas rekruitmen dilapisan paling bawah.
Yang kita persoalkan adalah berbagai jargon yang sering kita kumandangkan yaitu kata "Tarbiyah" dan "Dakwah", bahkan ini menjadi amanah munas nomor satu. Betulkah ini sudah menjadi kebijakan yang sistemik dan Integral sampai kebawah berikut dukungan kebijakan infra dan supra struktur sampai pada kebijakan anggaran dan pendanaannya..?
Mari terbuka, lihat apa yang terjadi di kampus turun kebawah, lihat langsung, jangan pake protokoler, cari data second opinion..lihat pula aktivitas tarbiyah di lapisan bawah lainnya. Kalau masih tidak percaya maka saya serahkan sepenuh kepada Allah SWT.
Ya Allah hanya kepadamu saya mengadu dan saya meminta. Berilah petunjuk kepada kami agar kami mampu melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi dihadapan kami. Ya Allah berikan kami kemudahan untuk membaca realitas yang sesungguhnya dalam problem da’wah kami, sehingga kami bisa mengambil keputusan yang sebijak-bijaknya.
Ya Allah Hancurkan dan singkirkan dari hadapan kami teori Karl Marx yang berpendapat bahwa "Agama adalah alat ekspoitasi dan penindasan, sementara tokoh agamanya adalah sebagai penghisap". Jauhkan teori itu dari aktivitas kami ya Allah.., sehingga da’wah kami menjadi Rahmatan lil ‘Alamin, bisa menyentuh dan menyantuni semua lapisan masyarakat.
Ya Allah lembutkan hati kami, sehingga kami punya rasa sensitivitas terhadap berbagai gejala dan gejolak yang ada dihadapan kami, serta kami ingin punya kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan yang menimpa saudara-saudara kami.
Ya Allah berikan kekuatan kepada kami untuk dapat berbicara kepada siapapun yang kami hadapi tanpa rasa takut dan sungkan, hiasi pula kami dengan akhlaq yang baik sehingga kami tahu cara dan jalan yang beradab, serta saluran yang benar ketika kami ingin berbicara memberikan masukan dan saran.
Ya.. Allaah tundukan serta jinakkan hati kami, perbaiki silaturahiim diantara kami, tunjukan kami jalan-jalan keselamatan, selamatkan kami dari tempat yang gelap ketempat yang penuh cahaya, singkirkan kami dari perbutan yang keji baik yang tampak atau yang tidak tampak.
Ya.. Allah berikan kepada kami keterampilan dalam melangkah, kecantikan dalam mengatur strategi, kejujuran dalam bersiasat, jauhkan kami dari trik-trik yang menimbulkan intrik, kasak-kasuk yang membuat busuk, lobi-lobi yang menjual harga diri kepada orang-orang yang Phoby, rekayasa yang membuat gelisah.
Ya.. Allah Engkau Maha mengetahui apa yang dalam hati kami. Oleh karena itu ya Allah.. Luruskanlah orientasi hidup kami semata-mata ingin mencari RidhoMu. Bersihkan perjuangan kami ya Allah dari berbagai kotoran yang menjermuskan kami, berikan kekuatan kepada kami untuk tetap Istiqomah dalam menapaki jalan da’wah ini. Amiien ya Robbal ‘Alamien.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. 2:204)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya! (QS. 6:32)
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir.
Deso (baca: ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, countrifield dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya.
Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga terkagum-kagum sama seperti dia. Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus.
Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso. Doktrin syumuliayah yang selama ini kita anut harus terus kita jadikan metode dalam memandang, menilai, serta memutuskan sesuatu persoalan, sehingga tidak seperti memakai kaca mata kuda, yang hanya mampu dilihat hanyalah yang ada dihadapannya.
Persoalanya ketika nilai-nilai matrialisme masuk ke Indonesia begitu deras, maka kenorak’annya pun ditandai dengan tekagum-kagumnya dengan materi, fasilitas sarana kehidupan, kendaraan, gedung, pakaian, assesoris dan sebagainya. Celakanya lagi hari ini symbol-simbol kemajuan materi ada di barat, maka orang-orang yang deso alias norak akan sangat bangga kalau sudah dekat dengan barat, bergaya barat, makan, minum, pakaian, pergaulan, cara pandang yang kebarat-baratan.
Kalau sifat deso ini melanda para da’I dan Aktivis, maka para Al-Mukarromuun itu dengan sangat mudah mencari segudang ayat dan hadits untuk dapat membenarkannya, jadilah da’I gaul, ustadz gaul, aktivis gaul yang dalam tanda petik. Sifat ngekor, ngikut, nunut, manut, ngintil, jiplak barat yang berasas matrialisme ini kemudian dikemas sedimikian rupa dengan hiasan ayat dan hadits, sehingga menjadi begitu memukau dan begitu indah didengarnya.
Sementara dibarat sendiri, sudah mulai banyak yang sadar bahwa mereka sedang terpuruk akibat nilai materialisme, sebagian mereka ada yang lari ke bandul kanan esktrim yaitu spiritual tanda petik, atau mereka mengembangkan faham humanis yang juga tanda petik. Sedikitnya bisa saya rasakan ketika menyaksikan sendiri kehidupan mereka.
Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali Dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana.
Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kereta, sementara yang akan di jemput pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.
Ketika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara ceremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai, Merk Holden baru tipe yang paling murah untuk ukuran Australia.
Yang menarik para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu , kalau tidak jeli mengamati gerak gerik mereka, kita tidak tahu mana pengawalnya.
Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand. Dia seorang warga Negara Malaysia keturunan cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikkuti program Post Doc, Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan restoran. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya. Ternyata orang yang model begini buaanyak di sana.
Satu bulan saya di Jepang tidak melihat orang pakai hp komunikator, mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca Koran ternyata konsumen terbesar hp komunikator adalah Indonesia. Sempat berkenalan juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata dia anak seorang pejabat tinggi Negara, juga naik kereta. Yang tak kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di pakai masyarakat jepang ternyata wah ini yang deso siapa yaa, karena ternyata sepatu saya lebih bagus dari rata-rata yang mereka pakai.
Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang di jepang atau di Australia, baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, makanannya, hobinya atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatanya di perusahaan.
Bisa jadi orang jepang akan pingsan kalo di ajak ke Pondok Indah melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Rata-rata rumah di jepang memiliki tinggi plafon yang bisa dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan.
Sampai akhir hayatnya Rasulullah SAW tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan ( khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja ), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemawahan istana raja-raja Negara sekelilingnya, karena Beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata Beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan ?, mengingat beliau sebagai kepala Negara. Jawabannya ya dimasjid.
Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Waktu di mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala Negara, punya hak prerogative dalam mengatur harta rampasan perang, dan ada jatah dari Allah untuk depergunakan sekehendak beliau, belum lagi hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya.
Ketika indonesia sedang terpuruk, Hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, Negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll, Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, atau sewa pemain asing, banyak ceremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, gedung tinggi, lapangan golf, ITC, MALL, TOS, Bar, Discotik Assesoris lux dan super mewah, Villa, Real Estate, dll, dsb, dst.
Di Pancoran mas Depok ada sekeluarga meninggal dunia karena makan ubi gadung, di Citayam ada kebun singkong tiap malam hilang pohon hanya satu batang yang dicabut, setelah diketahui ternyata tetangganya sendiri yang mencuri, diduga kuat hanya untuk makan keluarga, di Jakarta Utara ada sekeluarga meninggal setelah makan ikan hasil pancingan sang ayah, sekarang orang yang makan nasi aking sudah dianggap biasa, apalagi ketemu tiwul dan gaplek alhamdulillah, belum lagi cerita mereka yang masih tinggal di daerah pengungsian, sederet kepiluan yang bisa memakan lembaran kertas, lebih panjang lagi bisa diceritakan.
Sekali lagi bangsa ini tidak bisa diangkat harga dirinia hanya dengan symbol-simbol kemewahan, bangunan mercusuar, seremonial basa-basi, serta berbagai aktivitas pemborosan. Rakyat tidak akan kenyang dengan tumpukan medali hasil perolehan berbagai turnamen, yang kenyang hanya pengurus olah raganya saja. Siapakah yang bisa menikmati kalimat sakti "Keterbukaan" , Sementara sekian banyak aktivis masih "tertutup" kesempatannya untuk menyekolahkan anakknya di Sekolah Islam Terpadu, karena miskin. Sekian banyak kata tertutup bisa kita daftar untuk si Grass root dan wong cilik.
Bangsa ini akan naik harga dirinya kalau hutang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi wanita tidak solat (WTS) , angka criminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global.
Maka tidak mungkin kerisis bangsa bisa diselesaikan jika kita masih deso, kata "krisis" diucapkan ribuan kali, bak orang awam lagi berzikir, sementara kata itu tidak dijadikan sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah karena yang menyusun orang-orang norak, maka asumsi dan paradigma yang dipakai dalam menusun APBD dan APBN adalah paradigma negara normal atau bahkan mengikuti negara maju.
Bayangkan ada daerah yang menganggarkan Sepak Bola sebaesar 17 Milyar sementara anggaran kesranya cuma 100 juta, wiiieh!.. Masih ingat sejarah jas bupati 600 juta dan perawatan mobil dinas 2 milyar..? Aneh tapi nyata itulah Indonesia
Penyelewengan dalam hal keuangan Pak Harto dimulai ketika setelah 18 tahun jadi penguasa. Sebelumnya masih dianggap bersih. Sekarang kalau ada seorang pejabat Negara baru 3 tahun menjabat sudah bisa mengoleksi mobil mewah, rumah mewah, assesoris mewah, bisa dipastikan kalau dia menjabat sampai 32 tahun, maka jauh akan melebihi rekor Pak Harto.
Bisa dibayangkan kalo semua orang berfikir ingin punya pesawat pribadi, sehingga tidak berfikir lagi bagaimana transportasi publik terjangkau seluruh masyarakat. Kalau semua orang berfikir harus punya pesantren sendiri sehingga tidak ada lagi yang berfikir bagaimana caranya pendidikan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Semua orang berfikir punya ini dan itu pribadi sehingga tidak bisa berfikir bagaimana caranya ini dan itu bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Bisa saya pastikan akan hancur sehancurnya Negara ini. Sadarkah bahwa itu adalah pikiran Kapitalisme???
Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan di negeri ini dari atas sampai bawah :
* Orang bisa antri raskin sambil pegang hp.
* Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok.
* Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untk beli TV dan kulkas.
* Orang kampung mabuk, uangnya hasil patungan, sementara Orang bule mabuk kelebihan uang.
* Lagi mabuk muntah keluar kangkung, genjer toge.
* Pengemis bisa pake walkman atau MP3 sambil goyang kepala
* Para Pengungsi bisa berjoged dalam tendanya.
* Orang mau membeli Gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah.
* Ijzah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di Cibubur
* Kelihatannya orang sibuk ternyata masih intensive keluar masuk Mc Donald.
* Kelihatannnya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan Jadi masih sempat ngurusin kulit bulat diisi angin
* Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin hp.
* 62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja.
* Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi diacara tembang kenangan.
* Ada 3000 Tim Nasyid yang terdaftar, tapi belum pernah dengar ada Tim Riset dan Penlitian dari aktivis.
* Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor.
* Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar.
* Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan.
* Agar kelihatan inklusif maka harus bisa menggandeng siapa saja, kalo perlu jin tomang bisa digandeng.
Tinggal cari dalil "Khootibun Naas ‘alaa qudri ‘Uqulihim", maka kita bisa ikuti trend apa saja yang ada di masyarakat. Apalagi kalo dipakai dalil "Al-harbul Khud’ah" maka sudah tidak diperlukan lagi halal dan haram.
Yang lebih mengerikan adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere.
Ada jurus sakti yang biasanya dipakai untuk meredam berbagai gejolak. Yaitu sebuah kalimat "Inikan sudah keputusan Syuro!" Entah sudah berapakali jurus itu digunakan. Dan hasilnya memang cukup efektif, alhamdulillah kita menjadi tenang lagi. Toh kalau ijtihadnya keliru masih dapat satu pahala. Tulisan ini bukan untuk menimbang dan menilai benar tidaknya sebuah hasil ijtihad, tentu sangat tidak levelnya saya seorang diri yang awam dibanding para masyaikh yang jumlahnya banyak.
Sekedar menuntut kejujuran sebuah kata yang terlanjur digulirkan yaitu: "Keterbukaan". Sebuah kata yang sangat indah menjadi dagangan politik, walaupun belum tentu laris seperti yang pernah di perdagangkan oleh Amin Rais, yang ternyata kurang laris.
Betulkah kita sudah siap "terbuka" ?. Betulkah kata itu serius kita ucapakan..? bukan basa basi..? atau trik-trik politik..? Apakah kata "Terbuka" memang sebagaimana arti bahasa Indonesia..? bukan mengandung konotasi tertentu seperti menjaring non muslim..? Keseringan prinsip "Khud’ah" digunakan dikhawatirkan menjadi habit yang juga bisa menipu kadernya sendiri. Nauzubillah..!
Kita masih punya secercah harapan jika keterbukaan yang dimkasud menurut bahasa Indonesia, bukan konotasi lain. Terbayang oleh saya nantinya kita akan semakin erat dalam berukhuwwah, karena diantara kuncinya adalah saling mengenal dan memahami, itu bisa terjadi kalo ada "keterbukaan" baik dari atas kebawah maupun sebaliknya, sehingga tidak ada lagi dusta diantara kita.
Diantara keterbukaan itu adalah pengelolaan keuangan, baik sumber pemasukannya maupun penggunaannya. Sekedar ingin mengetahui landasan syar’I terutama dalam penggunaannya dan prosentasi pembagian kebawah seperti Rasulullaah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman.
Kalau yang selalu jadi alasan kebutuhan diatas sangat banyak dan tidak mencukupi dari pemasukan yang ada, maka itu bukan alasan syar’I, tapi programnya yang tidak disesuaikan dengan kadar kemampuan. Di semua lini sampai ke bawah pun punya alasan yang sama nantinya.
Kalau alasanya diatas lebih penting dari yang dibawahya okelah kita terima, tapi yang dibawah jangan dijadikan ujung tombak lagi, dimana-mana yang namanya ujung tombah lebih besar dari batangnya, agar ketika dilempar meluncurnya lurus tepat sasaran, tidak melayang. Sangat aneh kalau ujung tombaknya kurus kerempeng tidak punya dana untuk rekruitmen. Akhirnya pada melayang dan sempoyongan.
Keterbukaan berikutnya adalah akses buat grass root dan wong cilik terutama kader kita sendiri untuk bisa turut mencicipi berbagai fasilitas yang sudah kita miliki, Seperti sekolah terpadu, lembaga keuangan, fasilitas diklat, mobil, villa dan sebagainya, sekali lagi sekedar bisa mencicipi.
Ironis sekaligus miris kalau sekolah-sekolah terpadu masih "tertutup" buat kader-kader Dhu’afa. Menyedihkan kalau ada panitia pelatihan kesulitan cari mobil karena kekurangan dana, sementara banyak mobil parkir seharian di SDIT, SMPIT dan IT-IT yang lain, sementara sang sopir main catur atau karambol sambil menunggu anak boss pulang sekolah.
Perlu dikasihani juga kalau ada pelatihan disebuah villa sederhana dg jumlah pesarta 150 orang, Cuma ada dua Kamar Mandi, karena tidak cukup dana untuk sewa yang lebih dari itu. Jangankan mandi buang air saja ada yang ditahan, atau pagi-pagi pergi kesungai. Sementara mereka melihat dengan google nun jauh disana, hotel tempat Al-Mukarromuun sedang bermusyawarah. Pikiran saya menerawang seandainya biayanya untuk beli cendol maka cukup untuk menutup danau toba, atau membeli kerupuk maka monas keurug habis. (maaf ini bukan mendramatisir), sampai dengan tulisan ini dibuat masih ada pelatihan-pelatihan yang sarananya sangat minim.
Keterbukaan berikutnya adalah akses informasi sumber dana bagi kader-kader barisan terdepan yang sering jungkir balik menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan untuk rekruitmen terutama dilapisan bawah, baik itu remaja masjid, rohis sekolah dan kampus, dan lain-lain. Ada komentar yang sangat membuat dada sesak ketika saya coba perbincangkan tentang keadaan ini kepada salah seorang teman, dengan ringan teman saya menjawab "salahnya panitia tidak kreatif mencari dana" , tanpa bertanya lebih dahulu sudah sejauh mana usaha panitia.
Aneh kalau kita bisa keluarkan uang untuk sepanduk, baliho, stiker dan sejenisnya dengan jumlah yang aduhai sementara untuk membeli nasi bungkus ala warteg untuk peserta pelatihan panitia harus jungkir balik mencarinya. Ada keluarga yang begitu mudah dan seringnya keluar masuk supermarket, Mall, ITC hotel berbintang, sementara di pihak lain ada anak-anak aktivis yang kurang mampu tidak bisa masuk sekolah-sekolah terpadu bersama anak aktivis lainnya.
Berlebihankah saya dalam mengungkapkan ..? bagi yang jarang naik angkot dan kereta jabodetabek, sementara pemantauan hanya berasal dari kertas-kertas laporan yang suasananya dibuat persaingan menjadi yang terbaik, kunjungan-kunjungannyapun dengan protokoler, membuat panitia ingin berpenampilan keren, Maka boleh jadi menganggap ungkapan saya berlebihan. Tapi bagi yang sama sama mau turun dari menara gading ke bawah, mau bergaul tanpa protokoler, boleh jadi ini hanya bagian kecil kepiluan yang baru dapat saya rekam.
Kita sudah terlatih menjaga kebersihan hati dari sifat hasad, apalagi ketika melihat saudara kita punya fasilitas yang lebih, Alhamdulillah mudah-mudah kita turut menikmatinya. Kitapun percaya dengan taqdir bahwa Allah yang menetapkan rizki kepada seseorang berbeda-beda. Kita pun sudah terlatih untuk berqona’ah, menikmati apa yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Kalau ada saya yakin itu hanya kasus, tidak mungkin hanya karena itu membuat kita jadi gonjang-ganjing.
Telah terjadi kesenjangan yang sangat mencolok, antara kehidupan beberapa saudara kita dengan program dan aktivitas yang menjadi prioritas dan ungulan kita sendiri, bahkan kita sebut sebagai ruuh jama’ah ini, terutama aktifitas rekruitmen dilapisan paling bawah.
Yang kita persoalkan adalah berbagai jargon yang sering kita kumandangkan yaitu kata "Tarbiyah" dan "Dakwah", bahkan ini menjadi amanah munas nomor satu. Betulkah ini sudah menjadi kebijakan yang sistemik dan Integral sampai kebawah berikut dukungan kebijakan infra dan supra struktur sampai pada kebijakan anggaran dan pendanaannya..?
Mari terbuka, lihat apa yang terjadi di kampus turun kebawah, lihat langsung, jangan pake protokoler, cari data second opinion..lihat pula aktivitas tarbiyah di lapisan bawah lainnya. Kalau masih tidak percaya maka saya serahkan sepenuh kepada Allah SWT.
Ya Allah hanya kepadamu saya mengadu dan saya meminta. Berilah petunjuk kepada kami agar kami mampu melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi dihadapan kami. Ya Allah berikan kami kemudahan untuk membaca realitas yang sesungguhnya dalam problem da’wah kami, sehingga kami bisa mengambil keputusan yang sebijak-bijaknya.
Ya Allah Hancurkan dan singkirkan dari hadapan kami teori Karl Marx yang berpendapat bahwa "Agama adalah alat ekspoitasi dan penindasan, sementara tokoh agamanya adalah sebagai penghisap". Jauhkan teori itu dari aktivitas kami ya Allah.., sehingga da’wah kami menjadi Rahmatan lil ‘Alamin, bisa menyentuh dan menyantuni semua lapisan masyarakat.
Ya Allah lembutkan hati kami, sehingga kami punya rasa sensitivitas terhadap berbagai gejala dan gejolak yang ada dihadapan kami, serta kami ingin punya kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan yang menimpa saudara-saudara kami.
Ya Allah berikan kekuatan kepada kami untuk dapat berbicara kepada siapapun yang kami hadapi tanpa rasa takut dan sungkan, hiasi pula kami dengan akhlaq yang baik sehingga kami tahu cara dan jalan yang beradab, serta saluran yang benar ketika kami ingin berbicara memberikan masukan dan saran.
Ya.. Allaah tundukan serta jinakkan hati kami, perbaiki silaturahiim diantara kami, tunjukan kami jalan-jalan keselamatan, selamatkan kami dari tempat yang gelap ketempat yang penuh cahaya, singkirkan kami dari perbutan yang keji baik yang tampak atau yang tidak tampak.
Ya.. Allah berikan kepada kami keterampilan dalam melangkah, kecantikan dalam mengatur strategi, kejujuran dalam bersiasat, jauhkan kami dari trik-trik yang menimbulkan intrik, kasak-kasuk yang membuat busuk, lobi-lobi yang menjual harga diri kepada orang-orang yang Phoby, rekayasa yang membuat gelisah.
Ya.. Allah Engkau Maha mengetahui apa yang dalam hati kami. Oleh karena itu ya Allah.. Luruskanlah orientasi hidup kami semata-mata ingin mencari RidhoMu. Bersihkan perjuangan kami ya Allah dari berbagai kotoran yang menjermuskan kami, berikan kekuatan kepada kami untuk tetap Istiqomah dalam menapaki jalan da’wah ini. Amiien ya Robbal ‘Alamien.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. 2:204)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya! (QS. 6:32)
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir.
Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah :
OTAK DAN DARAH..!!!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%. Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.
Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok .
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi . Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari…?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya…?
Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dari otak…?
Belum sampai segitunya (wihh…bayangkan otak kering gimana jadinya…), melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal [tempat menyaring racun dari darah]. Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.
Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ‘ kan …?
Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat. Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen.
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..[ya wajarlah namanya juga kurang makan…]. Bila ini ditambah dengan penyakit jantung [ yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental…],maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi " dengan minum sedikitnya 8
gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.
Anda yang piliH
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah :
OTAK DAN DARAH..!!!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%. Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.
Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok .
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi . Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari…?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya…?
Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dari otak…?
Belum sampai segitunya (wihh…bayangkan otak kering gimana jadinya…), melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal [tempat menyaring racun dari darah]. Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.
Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ‘ kan …?
Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat. Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen.
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..[ya wajarlah namanya juga kurang makan…]. Bila ini ditambah dengan penyakit jantung [ yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental…],maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi " dengan minum sedikitnya 8
gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.
Anda yang piliH
Apakah Tuhan menciptakan segala
yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini,
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Prof, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak tidak bisa kita pelajari. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Prof. Kajahatan itu tidak ada.
Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan.Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan
gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam.
"Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein"
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Prof, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak tidak bisa kita pelajari. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Prof. Kajahatan itu tidak ada.
Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan.Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan
gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam.
"Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein"
Lagi, Tentang Makanan
1. BEKAS BOTOL AIR MINUM
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang
botol plastik (Aqua, VIT, etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga
sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini
mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2
kali saja, jika anda ingin pemakainya lebih lama, tidak boleh lebih
dari seminggu, dan harus ditaruh di tempat yang jauh dari matahari.
Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat
karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli
botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol
plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika
kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang
yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun
yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai
zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti
Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses
reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan
yang fatal dalam hitungan jam.
4. MIE INSTAN
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling
tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan
mengkonsumsinya lagi, Dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin
yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket
satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan
meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena
begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak,
sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari.
Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini
disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut
mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari
untuk membersihkan lilin tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar
bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya
mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan
mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman,
promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai
pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung
dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang
dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang
sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal
(Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal
masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran
darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal,
hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa
ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) &
paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis
dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat
timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti
pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran
karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang
panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbal makanan tsb. Sebagai
usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
B..Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu
pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini
membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat
dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu
mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.
Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin
tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan
bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli
2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa
residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat
menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi
akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia
akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang
botol plastik (Aqua, VIT, etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga
sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini
mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2
kali saja, jika anda ingin pemakainya lebih lama, tidak boleh lebih
dari seminggu, dan harus ditaruh di tempat yang jauh dari matahari.
Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat
karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli
botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol
plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika
kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang
yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun
yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai
zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti
Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses
reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan
yang fatal dalam hitungan jam.
4. MIE INSTAN
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling
tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan
mengkonsumsinya lagi, Dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin
yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket
satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan
meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena
begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak,
sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari.
Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini
disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut
mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari
untuk membersihkan lilin tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar
bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya
mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan
mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman,
promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai
pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung
dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang
dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang
sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal
(Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal
masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran
darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal,
hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa
ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) &
paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis
dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat
timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti
pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran
karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang
panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbal makanan tsb. Sebagai
usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
B..Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu
pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini
membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat
dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu
mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.
Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin
tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan
bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli
2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa
residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat
menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi
akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia
akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Apakah Anda mendapati diri sendiri mengerjakan sejumlah
proyek dan melewatkan hari-hari tanpa sempat memeriksa detail proyek
itu karena tak terorganisasi dengan baik?
Itu tandanya Anda butuh manajemen waktu yang efektif. Manajemen ini baik untuk kesehatan karena bisa mengurangi stres dan memperbaiki kualitas hidup.
Bikin rencana harian
Ini akan memudahkan Anda mengontrol hidup. Buat daftar kerja harian dan utamakan pekerjaan penting untuk dilaksanakan pertama agar mengurangi konflik.
Susun daftar prioritas
Anda mungkin pernah menghabiskan banyak waktu untuk sesuatu yang remeh dalam pekerjaan. Buat hal-hal yang perlu diprioritaskan, sehingga energi Anda lebih banyak tercurah untuk hal penting.
Katakan “tidak” pada pekerjaan tak penting
Pertimbangkan tujuan dan jadwal yang ada sebelum menyetujui tugas tambahan.
Kalau perlu, delegasikan
Lihat kembali daftar tugas dan pertimbangkan hal yang perlu dihapus atau didelegasikan ke orang lain.
Beri waktu yang cukup untuk pekerjaan berkualitas
Mengerjakan proyek untuk pertama kali memang membutuhkan waktu lebih banyak. Harap diingat bahwa kesalahan biasanya menyebabkan kebutuhan waktu lebih untuk mengoreksi. Akibatnya, diperlukan waktu keseluruhan lebih banyak.
Uraikan tugas besar yang menyita waktu menjadi tugas kecil
Berusahalah mencicil pekerjaan. Kerjakan tugas besar itu beberapa kali sampai akhirnya semua selesai
Praktikkan aturan 10 menit
Kerjakan tugas rutin yang menyebalkan bagi Anda selama 10 menit sehari. Contohnya, menyusun file, menyusun laporan pertanggungjawaban dinas luar kota, membuat laporan harian atau mingguan. Sekali dimulai, tahu-tahu Anda akan menemukannya sudah selesai dan siap dilaporkan.
Evaluasi cara Anda mengisi waktu
Buat buku harian tentang apa saja yang Anda lakukan selama tiga hari untuk mengetahui pola kerja Anda. Perhatikan waktu yang dapat digunakan secara bijak. Contohnya, Anda bisa memilih naik bus ke tempat kerja sambil membaca laporan keuangan, sehingga waktu luang untuk keluarga bisa lebih banyak.
Olahraga dan tidur cukup
Keduanya akan memperbaiki fokus dan konsentrasi Anda. Ini akan membantu memperbaiki efisiensi sehinga Anda dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Istirahatlah ketika diperlukan
Stres berlebih dapat mengganggu keinginan Anda menjadi orang yang rapi dan efisien. Istirahatlah ketika diperlukan, jalan- jalanlah ke taman atau lakukan peregangan di sekitar meja kerja. Bila memungkinkan, ambil cuti sehari. (senior)
dari http://kompas.com/ver1/Kesehatan/0609/27/060123.htm
Itu tandanya Anda butuh manajemen waktu yang efektif. Manajemen ini baik untuk kesehatan karena bisa mengurangi stres dan memperbaiki kualitas hidup.
Bikin rencana harian
Ini akan memudahkan Anda mengontrol hidup. Buat daftar kerja harian dan utamakan pekerjaan penting untuk dilaksanakan pertama agar mengurangi konflik.
Susun daftar prioritas
Anda mungkin pernah menghabiskan banyak waktu untuk sesuatu yang remeh dalam pekerjaan. Buat hal-hal yang perlu diprioritaskan, sehingga energi Anda lebih banyak tercurah untuk hal penting.
Katakan “tidak” pada pekerjaan tak penting
Pertimbangkan tujuan dan jadwal yang ada sebelum menyetujui tugas tambahan.
Kalau perlu, delegasikan
Lihat kembali daftar tugas dan pertimbangkan hal yang perlu dihapus atau didelegasikan ke orang lain.
Beri waktu yang cukup untuk pekerjaan berkualitas
Mengerjakan proyek untuk pertama kali memang membutuhkan waktu lebih banyak. Harap diingat bahwa kesalahan biasanya menyebabkan kebutuhan waktu lebih untuk mengoreksi. Akibatnya, diperlukan waktu keseluruhan lebih banyak.
Uraikan tugas besar yang menyita waktu menjadi tugas kecil
Berusahalah mencicil pekerjaan. Kerjakan tugas besar itu beberapa kali sampai akhirnya semua selesai
Praktikkan aturan 10 menit
Kerjakan tugas rutin yang menyebalkan bagi Anda selama 10 menit sehari. Contohnya, menyusun file, menyusun laporan pertanggungjawaban dinas luar kota, membuat laporan harian atau mingguan. Sekali dimulai, tahu-tahu Anda akan menemukannya sudah selesai dan siap dilaporkan.
Evaluasi cara Anda mengisi waktu
Buat buku harian tentang apa saja yang Anda lakukan selama tiga hari untuk mengetahui pola kerja Anda. Perhatikan waktu yang dapat digunakan secara bijak. Contohnya, Anda bisa memilih naik bus ke tempat kerja sambil membaca laporan keuangan, sehingga waktu luang untuk keluarga bisa lebih banyak.
Olahraga dan tidur cukup
Keduanya akan memperbaiki fokus dan konsentrasi Anda. Ini akan membantu memperbaiki efisiensi sehinga Anda dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Istirahatlah ketika diperlukan
Stres berlebih dapat mengganggu keinginan Anda menjadi orang yang rapi dan efisien. Istirahatlah ketika diperlukan, jalan- jalanlah ke taman atau lakukan peregangan di sekitar meja kerja. Bila memungkinkan, ambil cuti sehari. (senior)
dari http://kompas.com/ver1/Kesehatan/0609/27/060123.htm
1. Tidak Sarapan Pagi
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.
2 Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.
3. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.
4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan menganggu perkembangan otak.
5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.
6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan
konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.
8. Menggunakan pikiran saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat
menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.
9. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat
menyebabkan mengkerutnya otak kita.
10 Jarang Komunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarang berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan
intelektual otak jadi kurang terlatih.
by dr. Martin Leman, DTM&H
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.
2 Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.
3. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.
4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan menganggu perkembangan otak.
5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.
6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan
konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.
8. Menggunakan pikiran saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat
menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.
9. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat
menyebabkan mengkerutnya otak kita.
10 Jarang Komunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarang berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan
intelektual otak jadi kurang terlatih.
by dr. Martin Leman, DTM&H
y John Pilger
Dunia terbagi dalam dua kubu yang berseteru: Islam dan “kami”. Itu adalah pesan yang terbersit dari pemerintahan-pemerintahan Barat, pers, radio dan televisi. Bagi Islam hendaknya dibaca : teroris. Ini adalah sisa-sisa dari perang dingin, ketika dunia terbagi antara “Kelompok Merah” dan kami, dan bahkan penghilangan orang adalah sah-sah saja jika dilakukan untuk pertahanan. Sekarang kita tahu, atau kita harus tahu, bahwa banyak dari hal tersebut cuma permainan kata-kata; berita-berita resmi yang dikeluarkan menjelaskan bahwa ancaman Soviet adalah hanya untuk konsumsi publik.
Dunia terbagi dalam dua kubu yang berseteru: Islam dan “kami”. Itu adalah pesan yang terbersit dari pemerintahan-pemerintahan Barat, pers, radio dan televisi. Bagi Islam hendaknya dibaca : teroris. Ini adalah sisa-sisa dari perang dingin, ketika dunia terbagi antara “Kelompok Merah” dan kami, dan bahkan penghilangan orang adalah sah-sah saja jika dilakukan untuk pertahanan. Sekarang kita tahu, atau kita harus tahu, bahwa banyak dari hal tersebut cuma permainan kata-kata; berita-berita resmi yang dikeluarkan menjelaskan bahwa ancaman Soviet adalah hanya untuk konsumsi publik.
Jakarta, Sebagian besar
blogger lebih memilih menulis blog mengenai kehidupan pribadi mereka
daripada membahas soal politik dan teknologi, berikut adalah hasil
survei yang dilakukan oleh lembaga riset The Pew hari Rabu kemarin.
Lebih dari tiga per empat blogger yang disurvei menyatakan, mereka menulis blog untuk berbagi pengalaman pribadi mereka. Sedangkan hanya 6 dari 10 blogger yang menulis blog untuk berbagi pengetahuan atau skill mereka kepada yang lain.
Lebih dari tiga per empat blogger yang disurvei menyatakan, mereka menulis blog untuk berbagi pengalaman pribadi mereka. Sedangkan hanya 6 dari 10 blogger yang menulis blog untuk berbagi pengetahuan atau skill mereka kepada yang lain.
Pria yang telah berusia lanjut
sering mengeluhkan tidak bisa menahan buang air kecil. Keinginan untuk
kencing, terutama di malam hari, terus muncul. Gejala tersebut perlu
diwaspadai. Apalagi bila frekuensi kencing cukup tinggi dan diiringi
gejala lain, seperti air seni sulit keluar dan terasa sakit.
Banyak pria usia lanjut yang mengalami gejala-gejala tersebut. Setelah diperiksa ternyata mengalami gangguan pada prostatnya. Gangguan ini mayoritas dialami oleh pria berusia di atas 40 tahun.
Banyak pria usia lanjut yang mengalami gejala-gejala tersebut. Setelah diperiksa ternyata mengalami gangguan pada prostatnya. Gangguan ini mayoritas dialami oleh pria berusia di atas 40 tahun.
Pada saat memberikan
kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey mengangkat segelas air
dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira
segelas air ini?".
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.
"Ini bukanlah masalah berat
absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.
"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya
memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan
ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
"Jika kita membawa beban kita
terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban
itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.
"Apa yang harus kita lakukan
adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum
mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban kita secara
periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.
Jadi sebelum pulang ke rumah
dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa
pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di
pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah
beristirahat nanti dapat diambil lagi……
HIDUP INI SINGKAT,DAN BANYAK
HAL YANG HARUS KITA HADAPI DAN SELESAIKAN, jadi cobalah menikmati dan
memanfaatkannya dgn bijak. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak
dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapatdirasakan jauh di relung hati
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar